Mungkin Sobat Semua ada yang pernah mengalami hal/kejadian
seperti gambar diatas. Penyebab dari hal tersebut adalah Hard Disk Drive tidak
dikenal, itu ditandai dengan “Disk boot failure. insert system disk and press
enter” dan komputer tidak dapat melanjutkan proses boot sampai ke sistem
operasi. Kemungkinannya adalah setup tipe harddisk drive pada BIOS berubah,
hard disk drive rusak atau IDE controller sebagai kontroler hard disk drive
pada mainboard yang rusak.
* Lakukan analisa dan perbaikan dengan mengikuti
langkah-langkah dibawah ini:
Setelah tampil pesan seperti diatas, masuk ke menu setup
BIOS atau CMOS Setup dengan menekan tombol kunci sesuai dengan mainboard-nya
yaitu DEL, F1, F2, F10, Ctrl+Alt+Esc atau yang lainnya.
Dari menu utama CMOS Setup, pilih menu Main. Perhatikan
apakah isi field-field tersebut berubah atau tidak. Sesuaikan isi tipe hard
disk drive tersebut dengan Auto agar spesifikasi hard disk drive di-deteksi
oleh BIOS saat boot.
Jika pesan masih tetap tampil, cobalah periksa hubungan kabel-kabel
(kabel data dan kabel power) pada hard disk drive. Apabila langkah tersebut
belum menyelesaikan masalah, coba tukarkan koneksi kabel data hard disk drive
ke konektor IDE controller yang lain. Apabila hard disk drive terdeteksi
berarti slot IDE Controller primer yang rusak.
Jika dengan menukar hard disk drive belum dikenali,
perhatikan apakah CD ROM drive bisa dikenali. Jika demikian berarti hard disk
drive-nya yang rusak. Namun apabila CD ROM drive tidak dikenal, berarti IDE
Controller-nya yang rusak. Pastikan dengan mencoba hard disk drive pada
komputer lain.
Untuk mengatasi IDE Controller yang rusak, gantilah IDE
Controller tersebut. Bila kontroler on-board, tambahkan multi I/O card dan
disable-kan konfroller yang ada pada mainboard dengan mengatur setup BIOS,
yaitu pada Chipset Configuration dengan men-disable field On board PC I IDE.
Komputer tidak bisa boot dari Hard Disk Drive
Pada komputer yang telah dilengkapi dengan hard disk drive,
sistem operasi diinstall pada hard disk drive tersebut sehingga proses
bootingpun dilakukan melalui hard disk drive. Apabila komputer tidak bisa
booting, perhatikan pesan yang ditampilkan mis ; ”Missing Operation System”
atau yang lain-lain. Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah dibawah ini:
Buka menu Main pada Setup BIOS.
Perhatikan apakah isi field-field tersebut sesuai tipe dan
spesifikasi harddisk drive yang terpasang. Sesuaikan isi tipe hard disk drive
tersebut dengnan Auto untuk men-deteksi spesifikasi yang sesuai. Coba lakukan
boot dari hard disk drive.
Jika hard disk drive belum bisa boot, ubahlah setup BIOS
agar komputer melakukan boof dari drive lain mis ; melalui LAN.
Jika hard disk drive belum bisa boot maka sebagai pemula
bersiap-siaplah untuk install ulang Windows.
Pertimbangkan juga penggunaan program bantu anti virus dalam
BIOS untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan virus yang dapat menjadi penyebab
terjadinya masalah tersebut.
Tidak bisa melakukan penulisan ke Hard Disk Drive
Hard disk drive tidak bisa menyimpan file atau data yang
sedang diolah, dan pada layar monitor tampil pesan bahwa harddisk drive penuh.
Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya masalah ini, yaitu :
Hard disk drive memang benar penuh atau ukuran file yang
akan dibuka lebih besar dari sisa kapasitas hard disk drive yang ada.
Mengatasinya harus dengan menghapus sebagian isi hard disk drive atau menyimpan
pada media penyimpan yang lain, mis; Flash Disk ataupun CD ROM.
Hard disk drive terserang virus. Gunakan program anti virus
untuk mendeteksi dan membersihkan virus. Khusus untuk disket bootable, gunakan
yang betul-betuk bersih dari virus, karena jika virus yang menyerang adalah
virus boot sector, harddisk drive tidak bisa dibersihkan dari virus tersebut
yang akan selalu dimuat di memori saat proses booting.
Kesalahan konfigurasi sistem operasi. Beberapa sistem
operasi, terutama sistem operasi DOS, membutuhkan konfigurasi tertentu berupa
baris-baris parameter khusus pada file konfigurasi sistem operasi CONFIG.SYS
atau AUTOEXEC.BAT.
Kerusakan pada struktur file atau hard disk drive sehingga
pencatatan informasi pada FAT (File Allocation Table) tidak sesuai. Atasi
dengan program bantu SCANDISK.
Semoga Bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar